Kalender Jawa atau penanggalan Jawa hingga kini masih diminati
oleh masyarakat, terutama penduduk dari suku Jawa dan keturunannya yang tinggal
di berbagai daerah di Indonesia. Sistem penanggalan Jawa memang unik sehingga
berbeda dengan kalender Masehi yang lazim dipakai.
Untuk
memfasilitasi kebutuhan penanggalan Jawa, banyak kalangan mencetak kalender
meja dan kalender dinding dengan menyisipkan nama-nama hari pasaran serta bulan
dari kalender Jawa. Penasaran
bagaimana mengenali tanggal-tanggal dalam kalender ini? Mari simak ulasan
berikut.
Baca Juga: Kalender Meja 2021, Sarana Terbaik untuk Branding
Jika Anda pernah
melihat kalender tahun 2021 dengan tulisan “pon, wage, kliwon, pahing, legi” di
bagian bawah setiap tanggal, bisa dipastikan kalender tersebut juga menggunakan
penanggalan Jawa. Lalu, apa saja perbedaannya dengan kalender Masehi?
Sistem
penanggalan Jawa digagas oleh Sultan Agung dan diterapkan oleh Kesultanan
Mataram, kerajaan pecahannya, dan wilayah yang mendapatkan pengaruh kerajaan
tersebut. Keistimewaan penanggalan ini terletak pada akulturasi budaya yang
diwakili sistem penanggalan Hindu, penanggalan Islam, dan penanggalan Julian
dari budaya Barat.
Tahun 1633 Masehi
atau 1555 Saka, Sultan Agung berupaya menanamkan agama Islam di Jawa. Salah
satunya melalui penerbitan dekrit yang mengubah penanggalan Saka. Semula
penanggalan ini memakai perputaran matahari, kemudian diganti menjadi sistem
kalender lunar atau kamariah, alias berdasarkan perputaran bulan.
Namun, alih-alih
memakai perhitungan tahun Hijriyah, angka tahun Saka tetap dipakai agar tetap
berkesinambungan dengan yang tahun yang berlangsung saat itu. Maka, tahun bermulanya
kalender Jawa sama seperti kalender
Saka, yakni tahun 1555 Jawa.
Berdasarkan
penjelasan di atas, berikut beberapa perbedaan mendasar antara kalender Jawa dan kalender Masehi.
●
Penanggalan Jawa memakai perhitungan hari sesuai putaran bulan
terhadap bumi, sedangkan Masehi mengikuti putaran bumi terhadap matahari.
●
Selisih tahun kalender Jawa dan
Masehi adalah 67 tahun. Maka, jika memakai tanggalan 2021, dalam perhitungan
tanggalan Jawa masih tahun 1954.
●
Jumlah hari dalam tanggalan Jawa 29-30 hari, sedangkan penanggalan
Masehi memuat 30-31 hari per bulan, kecuali 28 hari pada Februari.
● Ini berpengaruh
pada hitungan jumlah hari dalam satu tahun. Jumlah hari penanggalan Jawa
354-355 hari, kalender Masehi 365-366 hari.
● Dalam satu
pasaran tanggalan Jawa, terdapat lima hari saja, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage,
dan Kliwon. Sementara itu, ada tujuh hari dalam satu minggu tanggalan Masehi.
● Tahun Jawa
menghitung pergantian hari pada waktu petang atau tepat saat magrib tiba. Tahun
Masehi memulai hari baru tepat pukul 24.00 atau tengah malam.
Ingin membuat kalender Jawa terbaik dengan kualitas
tinggi? Sobat Bintang dapat mengandalkan PT Bintang Sempurna, perusahaan yang
menawarkan layanan printing dan
pencetakan dokumen sejak tahun 1989. Anda bisa mencetak kalender meja maupun
kalender dinding sesuai kebutuhan.
Untuk kalender
meja, Anda dapat memilih fancy paper atau
commercial paper. Jika fancy paper dipilih guna menampilkan
kesan premium, commercial paper cocok
untuk cetak kalender dengan harga terjangkau karena menggunakan art carton. Adapun ukuran kalender meja
yang biasa dipakai adalah A5 & B5.
Baca Juga: Lenticular Printing, Metode Cetak dengan Grafis Unik
Sementara itu,
bagi Anda yang ingin mencetak kalender dinding, tersedia berbagai ukuran kertas,
mulai dari A0, A1, hingga A2. Material kertas yang umum digunakan antara lain art carton 200 gsm, albatros, dan photo paper. Bahkan,
Anda juga bisa mencetak kalender dinding di permukaan bahan kaku, seperti
akrilik dan MDF dengan catatan memiliki ketebalan kurang dari 5 cm.
Bicara soal
metode cetak mana yang tepat, Anda dapat memperhitungkan lebih dahulu berapa
jumlah kalender yang ingin dicetak dan bujet yang dimiliki. Jika Anda hanya
ingin mencetak dalam kuantitas kecil, digital
printing pilihan terbaik. Mesin
HP Indigo 7900 dan Indigo 5900 mampu mencetak 3.600-4.800 halaman A3 per jam,
cocok untuk print on demand.
Sementara itu,
untuk menangani cetak kalender skala besar, cetak offset menggunakan Heidelberg SM52-4 dan Komori H-UV GL37 dapat
diandalkan. Rata-rata kedua mesin tersebut dapat mencetak sampai 15.000 halaman
per jam dengan ukuran maksimal 52 x 37 cm dan 62 x 92 cm.
Setelah tahu
seperti apa kebutuhan cetak Anda, Sobat Bintang bisa datang ke kantor PT
Bintang Sempurna di Jl. Bendungan Hilir Raya No. 46, Jakarta Pusat, atau buka onlineprint.co.id untuk pesan secara online.
Yuk, cetak kalender Jawa di Bintang Sempurna
sekarang!